Kamis, 03 Desember 2015

Yaa Ayuha Saalik…

Kata itu yang menginspirasi diri ini untuk mengubah nama blog dan mulai menulis lagi. Bukan ingin pamer atau sok alim, tapi kesadaranlah yang menuntut diri untuk segera hijrah dan berubah dalam memahami hakikat diri ini. Bagi para santri (bukan hanya yang mondok di pesantren) yang pernah mengaji kitab-kitab Tasawwuf, khususnya Al-Hikam (karya Sang Guru Ruh Ibn Athaillah Assakandary), pasti mengerti apa yang dimaksud dalam kalimat “seruan” tersebut.


Ya Ayuha Salik adalah sebuah ungkapan seruan bagi para peniti jalan, pencari hakikat diri. Semacam hash tag yang selalu menjadi pengingat para pelaku nya agar terus berusaha memperbaiki diri dan lingkungan. Bukan untuk dipuji, bukan untuk mencari sensasi, apalagi untuk pencitraan, tapi murni menjalani fitrahnya sebagai wakil Allah di muka bumi.

Kita (red, manusia) tidak lain adalah ruhul kuddus (ruh yang suci) yang diciptakan Allah Azza Wajalla sejak bermilyar tahun yang lalu, yang sedang meniti perjalanan untuk kembali kepada Sang Pemilik nya. Kita hanya singgah sebentar saja di bumi ini guna menciptakan kehidupan yang beradab. Menanamkan nilai nilai ilahiah secara universal dalam bingkai syariat yang telah Allah turunkan kepada Nabi-nabi nya.

Maka berhentilah tuk saling mengutuk, mencela dan menghina golongan satu dengan golongan yang lain, Tapi berikanlah usaha terbaikmu demi perbaikan Bumi ini. Karena Bumi ini begitu usang dan kotor, maka jangan kita tambah kebobrokannya dengan kerusakan dari tangan-tangan kita sendiri. Biarlah Allah yang menjadi ‘wasitnya’, karena memang hanya Dialah yang berhak Mengadili. Bukankah Dia Hakim Yang Paling Adil?


Hasbunallah Wani’mal Wakiil, Wala haula Wala Quwwata Illa Billah.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar